Komisi V Tinjau Progress Pembangunan Revitalisasi Danau Tondano
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/RNI_5467.jpeg)
Wakil Ketua Komisi V DPR Lasarus memimpin Tim Kunjungan Spesifik untuk menyaksikan secara langsung progres revitalisasi danau Tondano.di Manado foto : Runi/mr
Wakil Ketua Komisi V DPR Lasarus memimpin Tim Kunjungan Spesifik untuk menyaksikan secara langsung progres revitalisasi danau Tondano.di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (11/7). Tim didampingi Asisten II Bidang Pembangunan Pempov Sulut Rudi Mokoginta, Kepala Dinas PUPR Steve Kepel serta sejumlah pejabat Kemen.PUPR setempat.
“Peninjauan ini dilakukan Tim Komisi V guna melihat sejauh mana proses pengerjaan revitalisasi tanggul danau Tondano dari awal di kerjakan tahun 2014 hingga sekarang 2018, yang diharapkan bisa menanggulangi banjir di kota Manado,” ungkap Lasarus.
Politisi PDI Perjuangan Dapil Kalbar ini mengatakan, proses pengerjaan saat ini sudah mencapai lima puluh persen. Pada tahun 2018 ini pengerjaan tanggul pembatas Sepadan danau akan dilakukan pengerjaannya sepanjang 165 meter dengan sekitar Rp. 10.554.430.000.
Sebelumnya progres pengerjaan tanggul dari 2014, telah selesai sepanjang 800 meter dengan anggaran yang dikeluarkan Rp. 27.718.500.00, tahun 2015 sepanjang 775 meter dengan anggaran Rp. 18.772.871.000, tahun 2016 sepanjang 807 meter dengan anggaran Rp.20.609.000.000. Kemudian pada tahun 2017 dilakukan penimbunan boulder 330 mete dan tanah sepanjang 800 meter dengan total jumlah anggaran sekitar Rp. 16.065.545.000. Keseluruhan panjang tanggul 17.950 meter, dan masih tersisa yang belum terselesaikan sepanjang 15.238 meter dengan estimasi biaya mencapai Rp. 422.226.020.255.
Kehadiran Tim Komisi V DPR, lanjut Lasarus, untuk mendukung program sumber daya air yang dilakukan Pemprov Sulawesi Utara agar dapat melestarikan danau Tondano. Selain itu, ingin melihat sejauh mana serapan APBN untuk revitalisasi danau yang mencapai sekitar 10 Miliar pertahun. Ia khawatir jika hanya dianggarkan sejumlah itu, kekurangan pembangunan yang mencapai Rp400 miliyar akan menunggu waktu yang sangat lama sekitar 40 tahun.
“Saya berharap pemerintah bisa mengalokasikan anggaran lebih besar untuk terselesaikannya pembangunan ini. Kami meminta pemerintah untuk lebih serius mengatasi pendangkalan di danau Tondano ini jangan sampai terjadi situasi dan kondisi menjadi rumit untuk diselamatkan,” tekan Lasarus.
Iapun mendesak, jangan sampai terjadi seperti danau Limboto di Gorontalo, untuk menyelamatkan danau tersebut perlu biaya triliunan rupiah. “Kalau bertekad untuk melestarikan maka peningkatan anggaran harus dilakukan. Jangan sampai situasi semacam itu bisa terjadi di danau Tondano,” tandas Lasarus menambahkan. (rni/mp)